Mengapa Teks Eksplanasi Banyak Menggunakan Kalimat Pasif daripada Kalimat Aktif? – Teks eksplanasi merupakan jenis teks yang menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena alam atau sosial dengan logis dan sistematis. Dalam teks eksplanasi, sering kali digunakan kalimat pasif daripada kalimat aktif. Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa teks eksplanasi banyak menggunakan kalimat pasif daripada kalimat aktif?
1. Menekankan Proses, bukan Pelaku
Teks eksplanasi berfokus pada penjelasan proses dan mekanisme terjadinya suatu fenomena, bukan siapa yang melakukan proses tersebut. Penggunaan kalimat pasif menghilangkan fokus pada pelaku dan menekankan pada proses yang sedang dijelaskan.
Contoh:
- Kalimat aktif: Petani membajak sawah dengan traktor.
- Kalimat pasif: Sawah dibajak dengan traktor oleh petani.
Pada kalimat aktif, fokusnya tertuju pada “petani” sebagai pelaku. Sedangkan pada kalimat pasif, fokusnya beralih pada “sawah” sebagai objek yang mengalami proses pembajakan.
2. Memberikan Objektivitas
Kalimat pasif menghilangkan subjek kalimat, sehingga kesan subjektif dalam teks eksplanasi dapat diminimalisir. Hal ini meningkatkan objektivitas dan kejelasan informasi yang disampaikan.
Contoh:
- Kalimat aktif: Para ilmuwan percaya bahwa gempa bumi terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik.
- Kalimat pasif: Gempa bumi diyakini terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik.
Pada kalimat aktif, terdapat subjek “para ilmuwan” yang menyatakan keyakinannya. Sedangkan pada kalimat pasif, keyakinan tersebut disampaikan tanpa menyebutkan subjek, sehingga informasi menjadi lebih objektif.
3. Memperjelas Informasi
Kalimat pasif dapat menjelaskan informasi lebih kompleks dengan lebih ringkas dan padat. Hal ini karena kalimat pasif memungkinkan penyebutan objek yang lebih panjang dan rumit di awal kalimat.
Contoh:
- Kalimat aktif: Petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api yang membakar gedung pencakar langit dalam waktu 3 jam.
- Kalimat pasif: Api yang membakar gedung pencakar langit berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran dalam waktu 3 jam.
Pada kalimat aktif, kalimat menjadi lebih panjang dan berbelit-belit. Sedangkan pada kalimat pasif, informasi dapat disampaikan dengan lebih ringkas dan jelas.
4. Memperkuat Kejelasan
Penggunaan kalimat pasif memperkuat fokus pada objek dan menghilangkan ambiguitas dalam kalimat. Hal ini meningkatkan kejelasan informasi dan mempermudah pemahaman bagi pembaca.
Contoh:
- Kalimat aktif: Banjir melanda beberapa wilayah di Jakarta.
- Kalimat pasif: Beberapa wilayah di Jakarta dilanda banjir.
Pada kalimat aktif, terdapat ambiguitas mengenai siapa yang melakukan pelandaian. Pada kalimat pasif, objek “beberapa wilayah di Jakarta” ditekankan sebagai fokus kalimat, sehingga informasi menjadi lebih jelas.
5. Meningkatkan Kefasihan
Penggunaan kalimat pasif secara variatif dapat meningkatkan kefasihan dan menghindari repetisi dalam teks eksplanasi. Hal ini membuat teks lebih menarik dan mudah dibaca.
Contoh:
- Banjir yang melanda beberapa wilayah di Jakarta menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur dan rumah warga.
- Beberapa wilayah di Jakarta dilanda banjir, yang menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur dan rumah warga.
Pada contoh di atas, kalimat pasif digunakan untuk menghindari repetisi kata “banjir”. Hal ini membuat teks menjadi lebih mengalir dan mudah dipahami.
FAQ
Apakah teks eksplanasi hanya boleh menggunakan kalimat pasif?
Tidak, teks eksplanasi tetap dapat menggunakan kalimat aktif di beberapa bagian. Penggunaan kalimat aktif dan pasif harus diatur secara seimbang untuk mencapai kejelasan dan kefasihan teks.
Kapan sebaiknya menggunakan kalimat pasif dalam teks eksplanasi?
Kalimat pasif sebaiknya digunakan saat ingin menekankan proses, meminimalisir subjektivitas, menjelaskan informasi kompleks, memperkuat kejelasan, dan meningkatkan kefasihan teks.
Bagaimana cara menentukan kalimat mana yang lebih baik digunakan, kalimat aktif atau pasif?
Penentuan kalimat aktif atau pasif dalam teks eksplanasi bergantung pada konteks dan tujuan penulisan. Pertimbangkan kejelasan informasi, kefasihan, dan efektivitas kalimat dalam menyampaikan informasi kepada pembaca.
Kesimpulan
Penggunaan kalimat pasif dalam teks eksplanasi memiliki banyak manfaat, seperti menekankan proses, memberikan objektivitas, **memperjelas